QURANIC SCHOOL OF DEWAN DAKWAH
Indonesia tengah berada dalam krisis multidimensi. Musibah dan bencana datang silih berganti. Jika mengacu kepada penjelasan Allah Ta’ala dalam surat al-Isra ayat 58, sangat boleh jadi hal itu disebabkan karena kemungkaran dan kemaksiatan yang terjadi di negeri ini nampaknya bukan hanya sebatas tumbuh dan berkembang, tetapi juga ditumbuhkan dan dikembangkan.
Melihat fenomena tersebut maka harus ada sebuah gerakan penyelamatan umat dan bangsa dari kehancuran itu, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 103:
وَٱعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَٱذْكُرُواْ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُمْ مِّنْهَا كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, gerakan penyelamatan yang pernah terbukti berhasil menyelamatkan umat manusia dari kehancuran hanyalah gerakan da’wah. Gerakan ini telah terbukti efektif semenjak diutusnya para nabi dan rasul, sejak zaman nabi Nuh as hingga nabi Muhammad Saw. Mereka datang pada saat yang tepat, mengemban tugas menyampaikan risalah, untuk menyelamatkan umat manusia dari jurang kehancuran.
Karena itu, sebagai solusi mengatasi Indonesia dari keterpurukan, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mencanangkan sebuah gerakan “Selamatkan Dan Bangun Indonesia dengan Da’wah”. Sebuah upaya untuk melakukan gerakan da’wah yang terprogram dengan baik dalam menghadapi krisis multidimensi yang melanda negeri ini.
Yang harus diperhatikan, bahwa unsur terpenting dari gerakan da`wah adalah da’i. Da’i adalah pelaku dan penggerak da’wah untuk melakukan gerakan penyelamatan dan perubahan itu. Maka da’i lah yang akan sangat menentukan berjalan atau tidaknya satu gerakan da’wah.
Berangkat dari hal tersebut, maka Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia telah menetapkan bahwa arah model pendidikan Dewan Da’wah dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi adalah melahirkan kader da’i ilallah. Maka “Menjadi Da’i Sejak Dini” adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh Dewan Da’wah dalam rangka betul-betul menyiapkan para kader da’i dari sejak kecil. Sehingga melalui proses pembinaan secara bertahap diharapkan kedepan menjadi da’i ilallah yang memiliki kecukupan ilmu syar’iyyah dan ilmu-ilmu penunjang lainnya yang diperlukan dalam mengambil peran menyelamatkan Indonesia dengan da’wah.
Pendidikan adalah aspek terpenting bagi terwujudnya kekuatan suatu bangsa. Hal itu karena pendidikan berfungsi untuk mencetak manusia-manusia seutuhnya. Manusia-manusia itulah yang kelak akan mengisi dan merancang masa depan bangsa untuk jangka waktu yang sangat panjang. Ditangan pendidikanlah, sesungguhnya kita dapat melihat wajah bangsa dan Negara ini pada masa yang akan datang.
Quranic School Of Dewan Dakwah merupakan model pendidikan nonformal full day yang sedang dikembangkan oleh Dewan Da’wah Pusat yang akan dijadikan sebagai salah satu model sekolah alternatif diantara model-model sekolah yang ada saat ini,seperti : Pesantren,Sekolah Umum dan Sekolah Islam Terpadu.
Dalam melaksanakan proses pembinaan, Qur’anic School Of Dewan Da’wah memegang prinsip untuk tidak mencabut santri dari masyarakat. Santri diajak terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan belajar bersama masyarakat dalam meningkatkan (mahaaroh dzatiyyah) skill personalnya sehingga memiliki kemandirian dan kepribadian yang kuat dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya dengan mengikuti sejumlah program dan kegiatan yang tidak lepas dari nilai-nilai Al-Qur’an melalui pembinaan dari masjid.Sehingga dari sana,santri diharapakan memiliki peran dalam membangun bi’ah (lingkungan) yang baik serta menjadi qudwah hasanah (teladan yang baik) di tengah masyarakat tempat dimana ia tinggal.
Dengan demikian, pengokohan tiga pilar keummatan sebagaimana yang disebutkan oleh allahuyarham M. Natsir (Founder Dewan Da’wah) yaitu Masjid, Kampus, dan Pesantren dapat terwujud biidznillah ta’ala.