ISLAM DAN LINGKUNGAN

Oleh : Ustadz Arief Abdurrahman Fadli, Lc., M.S.I (Kepala PKBM Dewan Dakwah)

Allah Ta’ala telah menjadikan alam ini dengan penuh keseimbangan dan dengan takaran-takaran yang terukur. Sebagaimana Allah ‘Azaa Wajalla berfirman : “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran” (QS : Al-Qamar ;49).

Dan diantara sebab-sebab yang mengharuskan kita untuk menghargai lingkungan dengan sebenar-benarnya penghargaan, adalah karena semua komponen alam semesta ini diciptakan oleh Allah Subhanahu wata’la untuk melayani kehidupan manusia dan agar mereka dapat berjalan di atasnya dengan stabil (teratur), sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Yusuf Al-Qardhawi rahimahullah (wafat: 2022 M) dalam kitabnya Ri’ayah Al-Bi’ah Fii Asyari’ah Al-Islamiyah : “Lingkungan alamiah yang diciptakan Allah Subhanahu wata’la ini memiliki dua ciri mendasar, salah satunya adalah: Lingkungan ini telah disiapkan dengan segala isinya untuk kemaslahatan manusia, pelayanan kepada manusia, dan pemenuhan kebutuhan manusia.”

Akan tetapi sangat disayangkan bahwa manusia tidak merawat dan memelihara nikmat Ilahi ini dengan baik sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Allah Ta’ala. Bahkan, mereka tidak peduli terhadap dampak lingkungan yang akan terjadi di kemudian hari. Hal ini pada akhirnya benar-benar menyebabkan gangguan serius terhadap keseimbangan alam, bahkan mengarah pada kehancuran kehidupan manusia.

Degradasi lingkungan yang telah meluas dalam kehidupan kita kontemporer di banyak penjuru dunia, namun demikian, dampak buruk dari degradasi ini belum berhasil mengubah pola pikir dan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi keanekaragaman hayati makhluk hidup di dunia ini.

Memelihara lingkungan adalah salah satu isu yang sangat diperhatikan oleh Islam. Islam telah memberikan perhatian besar terhadap lingkungan. Islam memiliki keunggulan dalam meletakkan kaidah-kaidah dan syariat yang menjamin keselamatan, kestabilan, dan keindahannya, serta memelihara berbagai sumber dayanya. Hal ini selaras dengan pandangan Islam terhadap alam semesta yang merupakan ciptaan dan pengaturan Allah, serta merupakan jejak dari kekuasaan dan keagungan-Nya. Islam mewajibkan kita untuk menghargai dan menghormatinya, memeliharanya, dan tidak menyebarkan kerusakan di dalamnya.

Diantara bentuk perhatian islam terhadap lingkungan, sebagai berikut :

1. Jangan Biarkan Orang Melakukan Kerusakan Lingkungan Karena Dampaknya Akan Menimpa Publik.

      Allah Ta’ala berfirman :

      وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةًۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

      Artinya “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS : Al-Anfal :25)

      2. Perintah Menanam

      Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

      مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ

      Artinya “Tidaklah seorang muslim pun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman, lalu tanaman itu dimakan oleh burung, atau manusia, atau hewan, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari).

      3. Tidak Berlebihan Dalam Menggunakan Air Ketika Berwudhu

      Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

      كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ

      Artinya “Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam berwudhu dengan satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air)” (HR. Bukhari dan Muslim).